BERTEMU
Aku berdiri di tepi makam,
Suria pagi menyinari
tanah,
Merah muda terpandang di
mata,
Jiwaku mesra tunduk ke
bawah.
Dalam hasrat bertemu muka,
Melimpah mengalir kandungan rasa.
Dalam kami berhadap-hadapan,
Menembus tanah yang tebal,
Kuangkat muka melihat sekitar,
Kuburan
berjajar beratus-ratus,.
Tanah
memerah, rumput merimbun,
Pualam
benyanyi, kayu berlumut.
Sebagai kilat ‘nyinar di
kalbu,
Sebanyak itu curahan duka,
Sesering itu pilu
menyayat,
Air mat cucur ke bumi,
Wahai adik berbaju putih,
Dalam tanah bukan sendiri!
Dan niaraplah jiwaku papa,
Di kaki Khalik yang esa,
Di depanMU dukaku duka dunia,
Sedih kalbuku sedih dunia.
Beta hanya duli udara,
Hanyut mengikut dalam pawana.
Sejuk embun turun ke jiwa,
Dan dimata menerang Sinar.
(Sultan Takdir
Alisjahbana,
dari : Tebaran Mega)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar