Selasa, 26 Mei 2015

PERJUANGAN Kepada Taman Siswa (Karya: Sutan Takdir Alisjahbana)




PERJUANGAN
Kepada Taman Siswa

Tenteram dan damai?
Tidak, tidak Tuhanku!
Tenteram dan damai waktu tidur di malam sepi.
Tenteram dan damai berbaju putih di dalam kubur.

          Tetapi hidup ialah perjuangan.
          Perjuangan semata lautan segera.
          Perjuangan semata alam semesta.
          Hanya dalam berjuang beta merasa tenteram dan damai.
          Hanya dalam berjuang berkobar Engkau Tuhanku di dalam dada.


Karya : Sutan Takdir Alisjahbana
Tebaran Mega

PERBARUAN TEKAD (Karya: H.B. Jassin)




PERBARUAN TEKAD


Di tempatku terpencil jauh terasing
Kudengar suaramu penyanyi radio
Engkau menghibur hati dan jiwa
Orang yang sakit badan merana

            Di tempatku terpencil jauh terasing
            Kubaca madahmu, wahai pengarang
            Kau alirkan rasa, kau atur pikiran
            Terkuak kegelapan, menyinar benderang.

Kulihat pula sekeliling orang berjasa
Dokter dan suster, mantra dan kacung
Bekerja bersama dalam susunan
Melawan penyakit menumpas derita.

            Demikian adanya hidup di dunia
            Saling membantu bahagia membahagiakan
            Ya, Tuhan, kembalilah tenaga, kuatlah sayapku,
            Aku ingin turut berbakti.


Karya : H.B. Jassin
Darah Laut

PERAMBAH PAPA (Karya: Sutan Takdir Alisjahbana)




PERAMBAH PAPA

Menebanglah beta di rimba lebat,
Gembira tangan mengangkat kapak,
Bercucuran peluh bersimbah-simbah.
Sesayup mata hutan mengombak.
Batang berbaris raksasa sekawan,
Berbelit semak mengusut merapat.

            Wahai Aljabaar, perambah papa
            Tiada berharap tiada bercita,
            Hutan terambah teratak tertegak.
            Tiada usah ia melihat
            Padi menguning emas mengombak
            Dibelai angin disinar suria.

Tetapi,
Taman percaya dalam hatinya:
Beliungmu Tuhan berayun di tangan
Menebang batang merambah semak,
Agar suaranya girang benderang
Di tengah rimba sunyi semata,
Sampai malam menyirat gulita.


Karya : Sutan Takdir Alisjahbana
Tebaran Mega

Senin, 25 Mei 2015

NELAYAN SANGIHE (Karya: J.E. Tatengkeng)




NELAYAN SANGIHE


Dilengkungi langit berhias bintang,
Cahya bulan di ombak menitik,
Embun berdikit turun menitik,
Engkau menantikan ikan datang.

            Mengapa termenung,
            Apakah direnung?
            Mengapa lagumu tersayup-sayup,
            Mengapa mata sesekali kau tutup?
            Ah, mengapa termenung,
            Mengapa kau pandang ke kaki gunung?

O, kumengerti,
Kulihat disana setitik api!
Itulah menarik matamu ke tepi,
Mengharu hati?

            O, kulihat tali,
            Yang tak terpandang oleh mata,
            Menghubung hati,
            Kalbu nelayan di laut bercinta…..


Karya : J.E. Tatengkeng
Rindu Dendam

MIMPI DAN HIDUP (Karya: H.B. Jassin)




MIMPI DAN HIDUP

Pernah saudara bermimpi
Mendapat uang perak dan emas,
Lekas digenggam kuat dan keras,
Takut ‘kan hilang orang rampas,
Kemudian terinsyaf bangun,
Tiada sesen di dalam kantung?

            Nampak saudara orang
            Mengumpul harta dunia,
            Memeras tenaga cepat lekas,
            Inginkan harta limpah-limpahan,
            Kemudian …..
            Diusung ke kubur
            Di dalam kafan?

Saudara. Coba bandingkan:
Mimpi dan Hidup mana yang benar,
Dalam kedua tiada bawaan.


Karya : H.B. Jassin
Darah Laut